Senin, Desember 3

penuh nuansa music

Di zaman ini makin bertebaran music - music yang digemari anak- anak muda,yakni rock,blues,disco..namun sederetan jenis music itu telah berganti dengan nuansa yang gemercik dan lebih keras lagi..kalau bisa ngebangunin tetangga sebelah yang sedang tidur pulas.namun kita bisa bangga dengan kreasi yang dibuat oleh anak negeri kita sendiri....saya juga punya cerita yang sangat menggelikan, ya saya mencoba observasi ditempat kos2 an saya sendiri. dimulai dengan anak muda yang sangat asyik dengan music jepangnya, yang sangat cadas aliran musicnya dan tak jelas pula apa artinya dari music itu,ketika saya menanyakannya kepada ank muda itu?apa sih judul dari lagu yang kamu dengar itu?dan apa yang lagu itu katakan?dengan tenangnya anak muda itu menjawab"saya juga gk ngerti juga apa lagunya dan apa yang dia katakan,saya hanya bisa ikutin gaya music zaman sekarang, dan kalau perlu juga saya memakai baju khas dari negeri sakura ,tandasnya.jawaban yang apa adanya menurutku...memang sih gk ada salahnya kita ikutin music dari berbagai dunia, dan kita juga tidak lupa dengan hasil anak negeri kita sendiri...yang gk kalah hebatnya..yang udah punya major lebel sendiri juga sekarang ini banyak,,,jadi anak negeri tinggal mengkreasikannya dengan inovasi - inovasi mereka sendiri...seperti slank,agnes monica dll. jadi cukup dengan kata hidup kreasi music indonesia,jangan asal cadas artiin dulu musicnya.....ok..PEACE and LOVE

Jumat, November 30

Robot Jepang Bisa Rasakan Sakit Gigiiiii

Untuk melatih ketrampilan calon dokter gigi, kelompok usaha pembuat robot dan komputer di Jepang mengembangkan robot yang dapat merasakan sakit gigi. Robot ini dapat mengekspresikan rasa sakit, seperti megaduh, bila alat-alat yang digunakan dokter gigi mengenai saraf tiruannya. Robot tersebut menyerupai sosok seorang wanita muda setinggi 160 centimeter, dengan rambut hitam panjang, dan sweater berwarna merah muda. Ia dapat mendengarkan instruksi-instruksi sederhana dan melakukan apa yang diperintahkan. Bila saraf buatannya tergencet, ia juga dapat bereaksi dengan memutar matanya atau menggerakkan tangannya. "Karena ia sangat hidup, calon dokter gigi dapat mengetahui perasaan pasien dan meningkatkan ketrampilannya saat merawat pasien, bukan sebagai objek semata, namun juga sebagai manusia," ujar Tatsuo Matsuzaki dari Kokoro Company Ltd. Matsuzaki terlibat dalam pengembangan robot tersebut sebagai perancang sistem kotrol dan tubuh. Robot yang diberi nama Simroid ini memang didesain untuk digunakan di tempat-tempat training di sekolah kedokteran gigi. ada -ada negara sakura ini ada yang lebih unik lagi dari ini...dalam menciptakan inovasi - inovasi terbarunya.

Kamis, November 29

APLIKASI MULTIMEDIA

Perangkat Lunak Multimedia
Dengan semakin maraknya penggunaan multimedia untuk berbagai keperluan , industry perangkat lunak multimedia juga berkembang dengan pesat. Sebagaimana yang diketahui definisi multimedia adalah teknologi yang menggabungkan kemampuan teks, gambar, suara, animasi gambar, dan video. Jadi peran computer sangatlah berpengaruh untuk aplikasi multimedia yang akan digunakan. Sebuah pemutar video, misalnya jelas sebuah perangkat mahal yang sebenarnya bisa lebih murah kalau menggunakan computer dengan kemampuan home theatre, persoalan yang selalu muncul adalah casis computer. Di pasaran sebenarnya banyak pilihan casis yang bisa digunakan tapi juga memiliki persoalan teknis berkaitan dengan daya sebuah system home – entertainment. Harus diingat bahwa system multimedia yang bisa digunakan sebagai home – cinema maupun system audio canggih memerlukan sebuah kondisi instant – on yang terus menerus seperti system DVD atau pemutar CD music lainnya. Artinya system computer tersebut harus tetap dalam keadaan hidup yang bisa setiap saat digunakan untuk mendengar music atau menonton video. Pilihan yang paling menarik di pasaran sekarang adalah casis CM Media 260 buatan Cooler Master. System computer multimedia bisa mempertimbangkan casis buatan Cooler Master ini sebagai kerangka, tapi perlu mempertimbangkan pilihan komponen yang mampu untuk meredam suara agar tidak terlalu bising ketika sedang menikmati tayangan bioskop rumah. Desainnya yang menarik dan cocok untuk berada di tengah ruang tamu kita. Beberapa perangkat lunak yang terkait dengan multimedia antara lain :
►Adobe Premiere
Yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat film dalam berbagai format seperti Microsoft AVI ( *.AVI ) dan QuickTime ( *.MOV )
►Winamp
Yaitu perangkat lunak untuk memainkan berbagai jenis berkas audio seperti MP3
►Jet – Audio Yaitu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk berbagai untuk mengkonversi suara dalam kaset atau VCR menjadi data digital
►Macromedia Shockwave
Yaitu perangkat lunak membuat halaman Web yang dilengkapi dengan audio dan animasi






Selasa, November 27

BLOGGER.........rrrrr

Yusril Mulai Keranjingan Blog
Bukan hanya kalangan blogger yang melek dunia teknologi informasi yang menggemarinya, mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mehandra pun mulai keranjingan blog. Yusril, kelahiran Belitung 5 Februari 1956, memiliki alamat http://mahendra-ihza-yusril.blogspot.com
Inilah aktivitas baru Yusril Izha Mahendra setelah pensiun dari jabatan supersibuk Menteri Sekretaris Negara, selain syuting film serial Laksamana Cheng Ho di Bangkok, Thailand. Dalam perkenalan perdana di dunia blog yang diposting 1 November pukul 00.40 lalu, Yusril menulis: "Atas saran beberapa sahabat yang saya kenal melalui blog, maka hari ini saya menciptakan blog saya, sebagai wahana komunikasi bertukar pikiran secara jernih, intelektual dan simpatik, atas dasar prinsip saling hormat-menghormati." Postingan ini, berselang empat hari dari Pesta Blogger 2007 yang digelar di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Sabtu (27/10). Pemerintah, melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh berharap pesta itu sebagai awal kebangkitan pemuda dan teknologi informasi Indonesia. M Nuh mencanangkan 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional. Selanjutnya, Yusril yang pensiun dari jabatan Mensesneg, 8 Mei 2007, itu menuliskan: "Melalui blog ini, saya ingin berbagai pemikiran, pengalaman dan gagasan, yang barangkali akan bermanfaat untuk menambah wawasan dalam menyikapi berbagai peristwa yang terjadi di sekitar kita. Apa yang saya ungkapkan, mungkin saja bersifat subyektif, karena didasarkan pada titik pandang, falsafah dan keyakinan keagamaan yang saya anut."
Ia kemudian menuliskan data pribadi, latar belakang pendidikan, berikut pengalaman berorganisasi, pekerjaan, kerier politik di partai politik, anggota DPR, hingga memasuki "Ring I" di istana selaku Mensesneg. Melalui blog, Yusril coba menuangkan pemikiran-pemikiran, perasaan dan tanggapan terhadap berbagai peristiwa kemanusiaan yang sedang terjadi di masyarakat. "Untuk berkomunikasi, saya mengajak menggunakan Bahasa Indonesia, Malaysia, Inggris dan Tagalog. Saya dapat berbahasa China dialek Hakka dan sedikit Mandarin. Juga sedikit Bahasa Arab dan Urdu. Namun saya mohon, agar kedua bahasa terakhir ini tidak digunakan dalam komunikasi di blog ini. Saya juga tidak mampu berkomunikasi bahasa tulisan menggunakan huruf China," pinta Yusril" tapi saya ragu apakah alamat tersebut memang benar - benar yang dimiliki pak yusril ... atau ada orang - orang iseng yang sengaja menjatuhkan performa beliau...ya mudah - mudahan saja tidak begitu...

Jumat, November 23

Senyum Dibalik Senyum

BELUM pernah Dosen memberi kuliah begitu kering tak berbumbu. Begitu tandas-tandas. Wajahnya pudar. Nampak dia tak kuasa menyembunyikan rasa sedih atau kekecewaannya. Kuliahnya ditutup dengan basa-basi paling formil: ”Sekian dulu untuk hari ini. Selamat sore.” Lalu dia bergegas pergi.
Sikapnya itu menimbulkan keheranan sementara mahasiswa, terutama mahasiswi. Mereka bergunjing menduga-duga apa yang telah menimpa diri Dosen itu.
”Barangkali dia keletihan,” kata seorang mahasiswa.
”Hari Senin sudah letih?” tukas yang lain. ”Ngapain saja selama week-end?”
”Karena urusan rumah-tangga, barangkali,” ujar seorang mahasiswi.
”Kekurangan uang belanja?” kata yang lain, tapi lantas dibantahnya sendiri. ”Ah, mana bisa. Gajinya cukup besar. Orangtuanya kaya -- bekas ambtenar tinggi kolonial. Wah, sungguh banyak warisannya.”
”Siapa tahu! Ada soal lain, barangkali,” duga mahasiswi lainnya lagi. Sambil ketawa kecil. ”Siapa tahu ... Walaupun sudah setengah abad usianya, dia 'kan masih tampan. Dan isterinya pencemburu!” Dan sebagai argumen, diingatkannya bahwa Sabtu malam lalu, pada pemutaran film dokumenter Kepulauan Sorgaloka di Auditorium Fakultas Sastra dan Bahasa Timur, Dosen itu datang sendirian dan pulang sebelum acara selesai. ”Siapa tahu ...”
Terkaan mahasiswi yang bermuka lonjong, hidung mancung, bibir tipis dan berambut pirang itu ada benarnya. Kecuali soal kemungkinan terjadinya pertengkaran dengan isteri lantaran cemburu. Memang, sesungguhnyalah temperamen manusia itu seperti suhu cuaca atau suasana musim saja. Tidak selalu sama setiap waktu. Namun, para mahasiswa dan mahasiswi itu heran sekali atas sikap yang baru disaksikannya itu. Biasanya, selama ini Dosen itu selalu berwajah cerah yang mencerminkan kejembaran hati dan pikirannya. Matanya yang hitam kebiru-biruan bersinar jernih dan menarik hati. Dan yang paling menarik ialah senyumnya yang tulus, menyebabkan bibirnya yang agak tebal itu menggiurkan para mahasiswi yang lagi genit-genitnya. Badannya agak tinggi dan tegap. Rambutnya ikal hitam lebat. Dengan keramah-tamahannya, dengan senyumnya, dia mudah menerima simpati.
Pernah dalam ngobrol-ngobrol secara akrab di luar ruang kuliah, dia menjelaskan perilakunya itu sebagai warisan dari ibu kandungnya. Orang Solo. Dia sendiri lahir di kota yang aman tenteram berpenduduk sangat lemah-lembut itu. Sedangkan bapaknya orang Belanda. Dia tidak pernah merasa canggung sebagai orang Indo. Bahkan bangga memiliki jiwa ketimuran dan internasional sekaligus. Apa lagi dia bisa bicara sembilan bahasa secara fasih. Profesor yang baik dan rendah hati itu mempunyai pengetahuan yang luas. Akan tetapi jika bicara menyangkut negeri-negeri Timur, negeri-negeri katistiwa, dia sering mengulang ucap pujian negeri ibu kandungnya. Akan keindahan dan kekayaan alamnya yang luarbiasa. Penduduknya yang terdiri dari macam-macam suku-bangsa, yang suka gotong-royong, bermusyawarah dan amat ramah-tamah. Keramah-tamahan yang salah satunya diwujudkan dengan mudahnya menyunting senyuman. Ketika salah seorang mahasiswa menunjukkan rasa herannya, dia bilang:
”Senyum itu bermakna seribu. Sebagai simbol. Sebagai bahasa ... ”
”Tapi, seringkali agak berlebih-lebihan,” ujar mahasiswa itu, Henri. ”Ditujukan pada tiap turis dan tiap saat, senyum bisa menimbulkan salah faham.
”Ya memang bisa terjadi,” sambut Dosen dengan wajah selalu cerah berhiaskan senyumnya yang enteng. Memang dia pernah mendengar kisah-kisah turis Eropa di berbagai kota Asia, seperti Bangkok atau Manila dan lainnya. Ada yang mengartikan senyuman wanita sebagai undangan ke tempat tidur. Ada pula yang beranggapan, orang-orang yang selalu senyum itu otaknya miring. Dan dia menyambung: ”Pengertian orang bisa lain-lain. Yang esensil, senyum itu merupakan sambutan simpati dan keterbukaan hati. Senyum keramah-tamahan.”Bukan bermotif lain? Bukan hipokrisi?” pancing Henri. Beberapa mahasiswa ikut melempar tatapan ke arah Dosen itu dengan penuh penasaran.
Seketika Dosen mengkerutkan keningnya. Sekalipun dia siap menghadapi berbagai pertanyaan, kali itu dia merasa kurang senang. Namun demikian, dia mecoba menguasai dirinya dengan menjawab sambil senyum ringan:”Senyum adalah bahasa sehari-hari mereka. Sebagai anugerah Tuhan yang patut dihargai dan dipelihara.”Nyonya Dosen,” bilang Henri, setelah sejenak terdiam, mengalihkan soal, ”Dewan Mahasiswa akan mengadakan malam pertemuan dan rekreasi. Sudikah kiranya Tuan hadir?”
”Kapan?” tanya Dosen, nadanya penuh ingin tahu.
”Sabtu malam yang akan datang. Pertemuan itu dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter hasil peninjauan kami.”Saya usahakan bisa hadir,” janji Dosen tersebut.
Dan dia menepati janjinya. Henri, begitu juga sementara mahasiswa lainnya senang sekali akan kehadiran Dosen itu. Dengan segala keramah-tamahannya. Senyumnya. Kejembaran hati dan pikirannya mengembang dari detik ke detik, manakala ia menampak layar putih berisi iringan pemandangan indah dan telinganya menangkap melodi merdu. Ketika bermunculan wajah wanita-wanita dan gadis-gadis manis serta ibu-ibu pembesar yang ayu-ayu, Dosen itu berdesis: ”Ah, senyuman itu!” Dan dia merasa begitu senangnya, seakan-akan berada di tengah keluarga ibu kandungnya. Kebanggaannya bertambah mempunyai ibu dari negeri yang mendapat julukan Kepulauan Sorgaloka. Kegembiraannya menggebu-gebu ketika menyaksikan suasana pesta nasional. Di kota-kota besar atau kecil, di jalan-jalan raya atau di Istana, terasa suasana pesta dan wajah-wajah bersungging senyum terabadikan kamera.
Begitu dinamis, lincah dan luwesnya gambaran yang ditayangkan itu - seakan-akan dia benar-benar ikut serta di dalamnya. Terutama sekali pesta di Istana Negara yang sangat mencengkam perhatiannya. ”Oh la la, bidadari-bidadari itu!” desis Dosen, nyaris berteriak, pada saat menampak gadis-gadis manis berpakaian sukubangsanya masing-masing.
Lalu kamera mengarah ke lambang nasional Garuda Bhinneka Tunggal Ika. Lalu ke wajah Presiden dan wajah-wajah tamu negara asing. Para diplomat berserta nyonya. Para pembesar beserta nyonya. Orang-orang terkemuka lainnya, juga beserta nyonya. Semuanya dengan mudah menyunting senyum. Senyum memberi salam. Senyum dalam bercakap-cakap. Senyum ketika menikmati minuman dan santapan lainnya. Dengan iringan musik yang seketika berubah dari mengalun santai meninggi secara berangsur-angsur.selaras dengan keantusiasan manusia-manusia yang sedang makan-minum dengan lahapnya. Garpu, pisau atau sendok yang digenggam mereka berkilat-kilat kena cahya rumpun lampu-lampu yang gemerlapan.
Seketika, begitu sigap kamera beralih ke suasana pesta rakyat di jalan-jalan raya. Ke ledakan dan taburan kembang api di angkasa biru kehitam-hitaman. Ke panggung wayang golek, wayang kulit atau wayang orang. Dengan iringan gamelan, kamera mengetengahkan adegan-adegan perkelahian yang sengit di panggung-panggung pertunjukan itu. Lalu, antara adegan-adegan wayang terselang-seling aksi-aksi penggedoran, perampokan, pembakaran, penangkapan, penyiksaan dan pembunuhan. Dengan senjata-senjata tajam atau bedil. Perorangan atau secara massal. Mayat-mayat bergelimpangan. Di tepi-tepi jalan. Di pantai atau di perkebunan dan sawah-ladang. Lalu adegan-adegan di penjara dan di tempat-tempat tahanan lainnya. Nusakambangan. Pulau Buru. Angin topan membabi-buta.
Seketika kamera kembali ke Istana. Setelah tercengkam oleh gambaran yang mendebarkan hatinya itu, Dosen itu melohok seperti kena hipnotis. Ketika kamera kembali mengarah ke lambang nasional, terlihat olehnya bukan burung garuda perkasa melainkan telah berubah menjadi burung gagak perkasa. Paruh dan cakarnya berlumuran darah. Ruang Istana itu pun telah menjadi begitu suram. Sekalipun para peserta pesta masih terus berpesta. Makan hidangan dengan lahapnya. Tapi daging yang disantap dan minuman yang direguk nampak seperti daging dan darah manusia. Dengan tumpeng dan kepala manusia di tengah-tengah meja. Dan wajah dan senyum para peserta berubah bagaikan wajah dan senyum drakula. Iringan musik, suara penyanyi dan gelak-tawa bercampur-baur memekakkan telinga. Bagai dalam bencana. Gelak-tawa bagai gelak-tawa penyiksa yang sadis dan sinis. Suara penyanyi bagai jerit-tangis wanita-wanita dan anak-anak diterpa malapetaka yang tak terperikan.
Rasa gelisah menguasai diri Dosen tersebut. Kepalanya pening. Ingin muntah. Suasana malam itu tak tertahankan lagi baginya. Lantas dia berusaha sekuat bisa berdiri tegak. Beranjak. Dengan langkah gontai dia keluar, meski pemutaran film itu belum lagi selesai. Pulang tanpa pamit. Tanpa mengucap sepatah kata pada Henri maupun pada mahasiswa-mahasiswi lainnya. Sebagaimana juga yang lainnya, Henri pun heran akan sikap Dosen itu. Apakah film dokumenter tersebut tidak bernilai ataukah ada kesalah-fahaman mengenai cara mengundangnya? Ataukah lantaran kedua-duanya? Sehingga dia merasa dikonfrontasi -- antara kenyataan dan ilusi. Henri khawatir telah menyakiti perasaan atau malah membikin gusar Dosen itu. Tapi, begitupun, biasanya dia tak pernah melupakan sopan-santunnya, dan senyumnya, untuk mengucap sepatah kata. Berterima kasih. Atau paling tidak memberikan sekedar pujian atau kritik yang berharga atas hasil kerja mereka.
Selama beberapa bulan Dosen itu oleh sementara mahasiswa secara diam-diam dijuluki Dosen Yang Kehilangan Senyum. Atau Dosen Minus Senyum. Bahkan ada yang jahil sampai menjulukinya Dosen-Ganjil. Dalam pada itu hanya Henri dan tiga mahasiswa lainnya yang mengetahui sebab-sebab sebenarnya. Ketika kemudian Dosen berbicara dan minta persetujuan mereka untuk melengkapi tulisannya dengan foto-foto dari film dokumenter mereka.Tak lama kemudian, tingkah-laku Dosen itu kembali seperti sedia kala. Wajahnya cerah, mencerminkan hati dan pikirannya yang jembar. Tulisannya telah diterbitkan. Buku yang kulitmukanya berilustrasi topeng disertai macam-macam wajah manusia itu berjudul ”Senyum Di Balik Senyum”.

Kamis, November 22

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Sistem ini bisa disebut juga dengan sistem ERP yang merupakan aplikasi bisnis integrasi dan umumnya dapat dipakai untuk menagani kebanyakan bisnis. Sistem ini memiliki macam cara atau komponen-komponen sepeti pengendalian sediaan, utang dagang, piutang dagang, perencanaan kebutuhan material hinnga penanganan sumber daya manusainya. Adapun perangkat lunak yang membantu sistem ERP ini antara lain:
*SAP
*Baan
*ORACLE( Bahasa generasi keempat )
*PEOPLE SOFT

Senin, November 19

THE NEW SEVEN WONDERS

Tujuh keajaiban dunia yang baru dipilih atau diseleksi panel juri terdiri atas arsitek kelas dunia , dan mantan pemimpin organisasi pendidikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB (UNESCO) Federico Mayor antara lain:
• Patung Kristus Sang Penebus ( Brazil )
• Taj Mahal ( India )
•Tembok Besar ( China )
• Reruntuhan Chiken Itza ( Meksiko )
• Reruntuhan Machu Pichu ( Peru )
• Reruntuhan Petra ( Jordania )
• Koloseum ( Roma )
Pengumuman tersebut di sponsori kurator museum Bernard Weber digelar dalam pertunjukan meriah di stadion Benfica, Lisabon, dan dipandu oleh aktor Benkingsley , dan aktris Hilary Swank.
Powered By Blogger